banner 728x250

Salim Segaf Al-Jufri, Majelis Syuro PKS dan Budaya Keislaman

foto: TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah Fikri Fakih menilai
suksesi kepemimpinan tingkat pusat di partainya merupakan sesuatu yang
biasa. Ia menyatakan menjelang pemilihan pimpinan PKS di pusat tak ada
kandidat yang berkampanye di daerah-daerah. “Kalau ada yang kampanye
justru tak akan dipilih,” kata Fikri di Semarang, Rabu, 12 Agustus 2015.

Fikri menyatakan terpilihnya Salim Segaf sebagai Ketua Majelis Syuro PKS
adalah sesuatu yang biasa. Fikri yang juga anggota Majelis Syuro
mengaku menyaksikan sendiri bagaimana proses terpilihnya Salim. Dari
tiga calon yang ada, semuanya berebut saling menolak jabatan. Kata
Fikri, mereka tidak berebut menjadi Ketua Majelis Syuro, tapi justru
saling menolak.

Bahkan, kata dia, tidak ada yang siap bila dipilih sebagai pimpinan PKS.
Jika diminta kesediaan, maka ketiga calon itu tidak bersedia. Namun,
kata Fikri, jika sudah ditunjuk tidak bisa menolak.

Fikri juga menegaskan terpilihnya Sohibul Iman menjadi Presiden PKS tak
direncanakan. Sebelum pelaksanaan musyawarah Majelis Syuro di Bandung,
kata Fikri, Iman masih sibuk dengan agenda kerja sebagai wakil rakyat.
“Tak ada konsolidasi atau kampanye-kampanye,” kata Fikri.

Fikri menilai Salim cocok menjadi Ketua Majelis Syuro. Salim dinilai
memiliki basis massa yang jelas dan ilmu agama yang mumpuni. Basis Salim
adalah organisasi Al-Khairat di Sulawesi. Selain itu, Salim juga
dinilai sangat dekat dengan budaya keislaman yang mumpuni karena
keturunan habib. Selama ini, kata Fikri, ada yang menganggap PKS sebagai
wujud dari Islam modern yang mengikuti ajaran Wahabi. Apalagi ada
anggapan PKS dihuni kalangan alumnus lembaga dakwah kampus.

ROFIUDDIN (SEMARANG)

Sumber: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/13/078691666/salim-segaf-al-jufri-majelis-syuro-pks-dan-budaya-keislaman

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *