banner 728x250

Melihat Lebih Dekat Keseruan Kemah Bakti Nusantara PKS Papua 2018 (Full Foto-Foto Kegiatan)

Di bagian tengah tempat yang
dibatasi oleh tali yang membentuk bidang heksagonal (bidang segi delapan) itu
terdapat sebuah obor yang belum menyala setinggi 6 meter. Jarak dari obor ke setiap
sisi bidang heksagonal itu adalah sekitar 2 meter. Masing-masing dari empat
kelompok peserta yang telah dibentuk hanya boleh menempati salah satu sisi luar
bidang itu dan ditantang untuk dapat menyalakan obor, dalam waktu tak lebih
dari 3 menit lamanya. Bekal yang diberikan hanya lah sebatang lilin dan seikat
tali pramuka.
Begitu stopwatch dinyalakan,
setiap kelompok pun mulai beraksi. Berbagai strategi dilakukan. Mereka
membentuk formasi tiga tingkat, dengan bagian paling atas terdiri dari dua
orang, seorang dibagian depan yang akan bertugas menjulurkan lilin ke arah obor
dan seorang di belakangnya akan menahan sahabat di depannya agar tetap seimbang
saat badannya lebih condong ke arah depan.

Dua dari empat kelompok yang
bertanding berhasil dengan gilang gemilang menyalakan obor itu, sementara dua
lainnya mengalami kegagalan. Instruktur pun mulai bertanya kepada kelompok yang
berhasil itu, “Apakah puas dengan hasil yang telah diraih?”Dua kelompok yang
berhasil pun dengan lantang dan koor menjawab, “Puuaas.” Sementara dua kelompok
lainnya dengan lesu menjawab, “Tidak puas.”
“Ini ibarat perjuangan partai
kita di Papua yang wilayahnya terdiri dari 29 kabupaten/ kota ini. Apakah kita akan
merasa puas ketika PKS Papua hanya meraih keberhasilan, hanya meraih kemenangan
di salah satu kabupaten atau kota tertentu?” Semua kelompok pun menjawab
serempak, “Tidak!”
“Lalu bagaimana caranya agar semua
kabupaten/ kota bisa sama-sama meraih kemenangan yang akan kita simulasikan dengan
semua kelompok ini bisa sama-sama berhasil menyalakan obor itu, sementara
kekuatan setiap kelompok adalah berbeda-beda. Silahkan semua kelompok berfikir?”
perintah sang instruktur.

Keempat kelompok itu pun
bermusyawarah dengan menunjuk masing-masing seorang wakil untuk merumuskan cara
agar semua kelompok berhasil menyalakan obor yang diibaratkan sebagai target besar
PKS di Papua secara keseluruhan itu. Berbagai masukan disampaikan, berbagai ide
dipertimbangkan. Akhirnya sampailah pada keputusan bahwa agar semua merasakan
keberhasilan yang sama, lilin itu harus diangkat secara bersama-sama oleh
keempat kelompok yang ada.
Masing-masing kelompok menyerahkan
talinya untuk disimpulkan menjadi satu dengan sebatang lilin menyala di bagian
tengahnya, sementara ujung keempat tali itu dipegang oleh keempat kelompok. Keempat
kelompok itu pun kembali membentuk formasi bertingkat. Kali ini hanya perlu dua
tingkat, dengan salah satu orang di bagian atas yang berugas mengendalikan tali
itu sehingga sumbu lilin dapat bersentuhan dengan sumbu obor. Dan, benar saja
dengan cara ini, obor di tengah bidang heksagonal itu dapat menyala dengan
lebih cepat. Semua kelompok pun bersorak dengan riang atas keberhasilan yang
diraih.
Itulah salah satu simulasi
pemenangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Papua yang dilakukan dalam bentuk
permainan dalam salah satu kegiatan Kemah Bakti Nusantara PKS Papua yang digelar
di Holtekamp, Kota Jayapura, Jumat (21/12/2018) hingga Ahad (23/12/2014).
Ketua DPW PKS Papua, Kusmanto,
SH, MH menyatakan bahwa PKS Papua telah memancangkan target kemenangan yang
besar di Papua ini.
“Dengan izin Tuhan Yang Maha
Kuasa, Insya Allah, PKS Papua akan menghantarkan 2 anggota DPR RI, 8 anggota
DPR Papua, dan 100 anggota DPR kabupaten/ kota se-Papua,” ungkap Kusmanto.
Menurut Kusmanto, pada pemilu
2014 yang lalu, PKS Papua telah meraih 1 kursi DPR RI, 3 kursi DPR Papua, dan
50 kursi DPRD Kabupaten/ Kota se-Papua.
“Dengan kerja keras dan
melibatkan semua elemen yang ada, baik dari struktur, kader dan simpatisan
kita, insya Allah target besar kita itu akan bisa kita raih,” lanjutnya.
Kusmanto pun menyampaikan
alasan-alasan mengapa PKS sebagai partai polituk harus bisa menang.
“Kita sebagai partai politik,
kekuasaan adalah suatu keharusan yang harus kita raih. Karena dengan kekuasaan
itu, kita akan bisa melipatgandakan semua amal kebaikan kita, semua cita-cita kita,
semua narasi kita dalam rangka mensejahterakan dan memakmurkan rakyat dan
bangsa ini,” papar Kusmanto.
Kembara kita kali ini, lanjut Kusmanto,
berada dalam waktu-waktu yang sangat menentukan, apakah kita akan bisa eksis
untuk terus berkhidmat bagi rakyat di Papua pada khususnya dan di Indonesia
pada umumnya.
“Eksistensi kita untuk dapat
terus berkhidmat itu ditentukan dalam kurang lebih 120 hari lagi dengan kita
mengikuti siklus demokrasi kita setiap 5 tahunan yaitu pemilu pada 17 April
2019 nanti,” jelasnya.
Kehadiran kita tiga hari ini
dalam Kembara, kata Kusmanto, adalah dalam rangka melakukan konsolidasi
kekuatan kita, energi kita, semangat kita, kita satukan, kita kapitalisasi untuk
merebut kemenangan kita yang merupakan kemenangan bagi rakyat Papua dan
sekaligus kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Ketika PKS menang, rakyat akan
bahagia, rakyat akan sejahtera,”  pungkas
Kusmanto.

Kegiatan Kemah Bakti Nusantara (Kembara) PKS Papua pada tahun
ini diikuti oleh pengurus, kader dan simpatisan PKS dari Kota Jayapura, Kabupeten
Jayapura, Keerom, Nabire dan Jayawijaya.
Dalam kegiatan Kembara selama tiga hari ini, para peserta
mendapatkan sejumlah materi strategi pemenangan Partai, dan juga materi tentang
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dari Kepolisan Sektor Muara
Tami. Pada kegiatan ini, hadir salah satu instruktur nasional dari Bidang
Kepanduan dan Olahraga DPP PKS, yaitu Bapak Taufik Jayadi.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *