Kalau mendengar Tarhib Ramadhan, apa yang anda pikirkan? Pemgajian ? Kajian?
Pada umumnya Tarhib ramadhan dilaksanakan menjelang masuknya bulan puasa dengan kegiatan seperti kajian tentang keutamaan bulan ramadhan, dan hal tersebut lumrah. Namun bagaimana jika Tarhib ramadhan dengan olahraga jalan santai?
Hari minggu kemarin, tanggal 27 Maret 2022, PKS Kota Jayapura melakukan Tarhib Ramadhan dengan berjalan santai di sepanjang pantai bawah jembatan merah. Alasannya sederhana, PKS ingin mengkampanyekan gaya hidup sehat yang tidak boleh lepas dari kehidupan kita. Mengingat angka penyebaran covid 19 varian baru sudah melandai, hal ini bukan menjadi alasan untuk kembali pada kebiasaan tidak sehat. Selain itu PKS juga ingin memperkenalkan kepada masyarakat Kota Jayapura mengenai logo dan warna baru PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Kalau kata Ustad Burhanuddin Abdullah, SS “warna PKS sekarang makin cerah dan segar”.
Tentu saja, jalan santai belum lengkap dengan konsumsi. Mengingat harga minyak goreng semakin tinggi, PKS menyediakan menu atau hidangan khas masyarakat Papua, yakni singkong dan keladi rebus, lengkap dengan pisang rebus dan sambal ikan roa. Tidak hanya itu, ada pilihan menu bubur manado yang sangat menggugah selera.
Tidak hanya makanan untuk fisik, para peserta jalan santai juga menerima makanan ruhani dari ustad Burhanuddin. Beliau berpesan beberapa hal sebelum memasuki bulan ramadhan. Berikut penjelasannya.
- Kita sebagai umat muslim harus banyak-banyak bersyukur karena bulan ramadhan adalah bulan bonus. Beliau menyampaikan bahwa kemuliaan bulan ramadhan sampai dimunajatkan dalam doa nabi-nabi terdahulu agar menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Mungkin ini terdengar biasa bagi anda, karena mendengar pesan-pesan ini setiap tahunnya. Namun, pesan ini harus di renungkan dan diresapi dalam hati agar kita benar-benar bersyukur dengan adanya bulan ramadhan. Bulan bonus yang dimaksudkan beliau adalalah keluasan hati kita untuk menyambut bulan ramadhan dengan memaafkan dan bersiap menyambut bulan ramadhan. Jika ada masalah yang belum selesai, dan mengganggu hati, segera lapangkan hati agar menjalankan ibadah puasa menjadi lebih nyaman.
- Orang paling oandai adalah orang yang mampu menghitung-hitung dosanya sendiri. Zaman serba teknologi ini ternyata tidak mengurangi kemampuan orang untuk menilai orang lain, tidak bisa dengan mulut, mereka menggunakan jempol. Hal ini dinasihatkan oleh Ustad Burhanuddin, bahwa kita sebaiknya jangan suka menilai orang lain, alias perbanyak muhasabah. Jangan sampai kita yang pandai menilai dosa orang lain, lebih banyak dosanya.
- Kuat jasmani berhubungan dengan kuat rohani. Ibadah puasa bukan hanya menentramkan jiwa, namun menyehatkan anggota badan. Namun, untuk menuju status sehat tersebut selama bulan puasa, kita dianjurkan untuk berolahraga dan makan makanan yang sehat agar saat berpuasa kita memiliki stamina yang sama dengan saat tidak berpuasa. Ibadah puasa jika dimaknai sebagai aktivitas pasif, maka akan sangat rugi. Karena ini bulan ramadhan, dan pahalanya berlimpah ruah, aktivitas pun mungkin akan lebih banyak daripada aktivitas bulan-bulan biasanya. Beliau berpesan “sia-sia jika jasmani sakit”. Sakit memang sebuah takdir, tetapi usaha menjaga kesehatan adalah suatu keharusan. Oelh karenanya jika “sakit” makan akan sangat sia-sia puasa orang tersebut.
Nah, bagaimana persiapan bulan ramadhan tahun ini? Apakah sudah mengatur jadwal bukber atau sahur on the road? Apapun itu jangan lupa, tetap jaga kesehatan dan semangat melaksanakan yang terbaik di bulan ramadhan tahun ini. Kalau kata Pak Ketua DPD PKS “Persiapkan dengan baik, seolah-olah ini ramadhan terakhir kita”.
Marhaban yaa Ramadhan dari kami, Sahabat PKS Jayapura.