H. Kusmanto, S.H.,M.Kn menyampaikan rumah adat menjadi simbol yang sakral dan strategis, rumah kebersamaan dan pemersatu maka penting untuk dirawat dan dilestarikan.
Ini disampaikan H. Kusmanto saat meresmikan rumah adat Jew (Rumah Bujang) 8 tungku yang mewakili 8 marga, serta penyaluran sembako di kampung Boetkwoar distrik Akat kabupaten Asmat pada sabtu (30/7)
Peresmian rumah adat di Boetkwoar ini didampingi oleh Andi Madong, S.Ip anggota DPRD Asmat yang juga sekretaris DPD PKS serta beberapa jajaran struktur pengurus lainnya, termasuk tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat setempat.
Terbangunnya rumah adat Jew di pedalaman Asmat ini, didukung oleh H. Kusmanto agar masyarakat bisa terus melestarikan budaya dan adat istiadat yang berlandaskan nilai2 luhur dan persatuan. Karena alasan inilah tetua adat memberikan nama “Jerke” sebagai nama adat dan tombak sebagai simbol kekuatan di parlemen serta 1 tungku sebagai simbol kebersamaan dan persaudaraan. Ketiga moment sakral ini adalah bentuk penghargaan kepada H. Kusmanto.
H. Kusmanto yang juga merupakan Anggota Dewan Provinsi dan ketua MPW PKS Papua ini mengingatkan kepada masyarakat agar secara bersama-sama terus mendorong, mensupport anak-anak untuk bisa tumbuh dan terus bersekolah baik SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Sehingga, diharapkan dengan terbukanya wawasan berpikir, terbangunnya skill, maka terbuka juga kemampuan berdayaguna dan saing untuk membangun daerah menyongsong dipersiapkannya provinsi baru di Papua Selatan (PS).
Boetkwoar sebagai kampung yang jauh di pedalaman Asmat Papua ini harus ditempuh 3 jam perjalanan dengan speed boat 85 PK dari Agats menuju jauh ke arah hulu sungai.
Memang tidak mudah akses menuju kesana karena hanya bisa ditempuh dengan transportasi air berbiaya cukup besar. Ini sesuai dengan kondisi geografis wilayah Asmat yang berupa perairan, hutan rawa dan lumpur. Tapi bukan kendala bagi Anggota Dewan PKS Provinsi ini untuk datang menghadiri undangan istimewa dari masyarakat disana.
Sebelum bertolak balik ke Jayapura setelah 2 malam di Agats, H. Kusmanto terus membangun komunikasi, silaturahim, menampung masukan, aspirasi dan sebagainya dari pengurus, tokoh, pemuda dan seterusnya untuk kemudian menjadi bahan formulasi. Bahwa jalan juang untuk membangun tanah Papua masih sangat panjang, butuh kerja keras yang berkesinambungan semua komponen masyarakat sehingga diharapkan terbangunnya keadilan sosial dan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat Asmat dan Papua pada umumnya.
~Dani~