Papua.pks.id – Kota Jayapura, Tiga tahun merupakan waktu yang singkat bagi partai politik untuk mempersiapkan, mengkonsolidasikan serta mensolidkan barisan untuk ikut andil dalam pesta demokrasi tahun 2024 nanti. Beragam konflik yang dialami oleh negara republik Indonesia,mulai dari pandemik yang belum kunjung ada titik terang, bencana alam dan kasus kriminalisasi wajah publik, menjadi tantangan tersebdiri bagi partai-partai politik. Namun, hal ini tidak menyurutkan partai politik, seperti PKS Kota Jayapura.
Pada hari Sabtu (4/12), pengurus DPD PKS Kota Jayapura me launching pengurus DPC (Dewan Pengurus Cabang) se Kota Jayapura, di Hotel Aston Jayapura. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh 5 DPC se Kota Jayapura, Anggota DPR Kota Jayapura, Merauke dan Provinsi Papua. Selain itu kegiatan ini dimeriahkan oleh penampilan Kelompok Marawis dari distrik muara tami.
Dalam Pelantikan tersebut, heri Suprayitno menekankan tiga poin penting mengenai memilih dan mempertahankan identitas kepartaian, khususnya sebagai kader PKS.
1. Asas keterbukaan yang diusung PKS
Banyak yang beranggapan bahwa Partai Keadilan Sejahtera adalah sebuah partai politik yang hanya memihak dan dimiliki oleh orang islam. Hal ini ditepis oleh kenyataan bahwa, betapa besarnya kepengurusan Partai ini sampai ke pelosok Papua, dimana anggotanya tidak hanya berbeda dari segi keyakinan namun juga suku serta budaya. Namun hal ini bukan menjadi penghalang bagi siapapun, yang ingin bergabung dan berkontribusi untuk negeri.
Pendikotomian suku, ras dan agama oleh pandangan masyarakat lain mengenai PKS, jika terus di internalisasi akan menjadi bom waktu dan akan membentuk suatu friksi yang tidak berkesudahan. Keragaman serta perbedaan bukan hal yang perlu diperdebatkan, namun harus di rangkul menjadi suatu keunggulan dan kekuatan dalam mencapai sesuatu khususnya untuk kemajuan Negara Indonesia.
Terbukti dari keberagaman pengurus cabang se kota Jayapura yang di hadiri oleh beberapa masyarakat yang berbeda dari segi keyakinan, namun sevisi dari segi kemajuan Indonesia.
“Perluasan PKS hingga tingkat cabang, dan dipenuhi dengan keberagaman, harapannya bisa memperluas jangkauan sampai tingkat ranting” imbuhnya
2. Fokus pada nilai luhur, pelayanan dan tanggung jawab
Sudah tidak asing mengenai penilaian masyarakat awam mengenai partai politik yang identic dengan praktik kotor, korupsi dan penuh tipu daya untuk merebut kekuasaan. Ketua DPD Jayapura menepis bahwa cara-cara itu tidak relevan dengan nilai-nilai yang di usung oleh PKS.
Pencapaian pucuk kepemimpinan demi Indonesia yang lbih maju dan sejahtera adalah suatu keniscayaan yang harus diusahakan namun dengan cara-cara yang lurus dan tidak merugikan masyarakat banyak. Melihat fenomena ini, Heri, S menyampaikan, disini lah letak perbedaan PKS dengan partai lain, dimana niat adalah suatu tolak ukur utama dalam setiap aktivitas.
“Niat yang lurus adalah kunci bagi kita di PKS, karena bukan hanya pengakuan dari dunia yang kita harapkan namun balasan sebagai manusia-manusia terbaik di dunia ”, ungkapnya.
3. Optimis Rebut 8 kursi di periode pemilu mendatang
Dengan bertambahnya struktur kepengurusan PKS se Kota Jayapura, Her, S mengharapkan PKS bisa mendominasi kursi legislative baik di tingkat daerah hingga pusat. Kota Jayapura optimis menuju 4 kursi setelah sebelumnya mengalami fluktuasi jumlah di tahun-tahun sebelumnya.
Beliau menyampaikan “Kursi-kursi yang sudah kita duduki saat ini harus diamankan, bila perlu dicor. Artinya kita tetapkan sebagai milik kita dan akan bertambah, harapannya diisi oleh setiap tokoh yang ada di pengurus cabang”
Terlepas dari tiga poin tersebut, Heri S juga mengingatkan bahwa kerja-kerja partai di PKS adalah bentuk pelayanan, dimana PKS hadir tidak hanya sekedar memimpin namun memberi solusi. Solusi ini hanya akan bisa berjalan dengan maksimal dengan adanya sinergi dengan semua elemen masyarakat. Oleh karena itu, himbauan untuk memperkenalkan, memperluas dan merekrut elemen masyarakat harus di masifkan, karena PKS Bersama-sama mengajak kepada kebaikan. (Bat)
