khusus bagi pasangan suami istri (Pasutri) dengan tema “Suami Bersama
Keluarga” di Gedung Kwarcab Stabat. Acara yang dihadiri kurang lebih
seratus pasutri dan puluhan kader ini terdiri dari dua sesi. Sesi
pertama adalah sesi pembukaan yang dimulai dari pagi sampai sebelum
zhuhur. Sesi ini terdiri dari acara hiburan berupa penampilan anak-anak
kader, tilawah Al-qur’an dan syarhil tilawah dengan dua
bahasa (Indonesia dan Inggris), penampilan drama berjudul, “ Kebahagiaan
itu Abi dan Ummi” serta kuis khusus untuk pasangan suami istri.
Acara dilanjutkan kembali setelah selesai zhuhur. Sesi kedua ialah acara inti yaitu Talk Show
“Suami Bersama Keluarga” yang disampaikan oleh Ustadz Dedy Martony dari
Ciamis, Depok. Dalam sesi ini, Ustadz Dedy Martony menjelaskan betapa
pentingnya komunikasi dan persepsi antara suami dan istri.
Komunikasi yang baik antar suami dan istri sangat berpengaruh terhadap
keharmonisan keluarga. Dia mengatakan bahwa ada tiga hal penting dalam
sebuah komunikasi yaitu, verbal (kata-kata) yang memiliki pengaruh
sebesar 7%, volume suara yang memiliki pengaruh 38% dan Body Language
(bahasa tubuh) yang memiliki pengaruh paling besar yaitu 55%.
Pada sesi kedua ini juga, pasangan suami isteri diberikan kesempatan
untuk menuliskan hal-hal yang disukai dan tidak disukai dari pasangan
masing-masing di selembar kertas. Tujuannya adalah agar masing-masing
pasangan suami isteri dapat mengungkapkan apa yang sebelumnya tidak
dapat diungkapkan agar ke depan sama-sama mengetahui dan lebih memahami
hal yang disukai ataupun hal yang tidak disukai pasangannya.
Setelah itu masing-masing pasangan diminta menyiapkan empat kata
terindah untuk pasangannya dan saling berhadapan untuk mengungkapkan
secara langsung. Sesi yang so sweet ini berubah menjadi haru saat
masing-masing pasangan suami isteri saling berpegangan tangan dan
mengucapkan kata maaf atas kesalahan masing-masing.
Acara terakhir ialah do’a yang langsung dibawakan oleh Ustadz Dedy
Martony. Acara ini berakhir pukul 16.00 WIB. Acara ini diharapkan dapat
menambah erat hubungan dan keharmonisan keluarga kader serta
meningkatkan peran keluarga kader dalam membentuk generasi ummat yang
Islami. (pkssumut)
