 |
| Muhammad Yudi Kotouky (ke-2 dari kanan) disambut Ketua DPW PKS Papua Ichwanul Muslimin (paling kanan), didampingi Staf Ahli DPR RI Herditho (paling kiri) dan Sekum PKS Papua Dadi Waluyo (ke-2 dari kiri) |
Memanfaatkan
masa resesnya, Anggota DPR RI Dapil Papua dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), Muhammad Yudi Kotouky melakukan
blusukan ke Papua. Sebelum turun langsung ke tengah-tengah masyarakat, Kotouky
melakukan silaturahim terlebih dahulu kepada pimpinan PKS Papua dan diterima
langsung oleh Ketua DPW PKS Papua, Ichwanul Muslimin didampingi oleh Sekum PKS
Papua Dadi Waluyo di Kantor PKS Papua di Kotaraja, Jayapura Papua.
masa resesnya, Anggota DPR RI Dapil Papua dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
(PKS), Muhammad Yudi Kotouky melakukan
blusukan ke Papua. Sebelum turun langsung ke tengah-tengah masyarakat, Kotouky
melakukan silaturahim terlebih dahulu kepada pimpinan PKS Papua dan diterima
langsung oleh Ketua DPW PKS Papua, Ichwanul Muslimin didampingi oleh Sekum PKS
Papua Dadi Waluyo di Kantor PKS Papua di Kotaraja, Jayapura Papua.
Kesempatan
tersebut dimanfaatkan oleh Kotouky untuk melaporkan perkembangan agenda
pembelaan masyarakat di parlemen sekaligus menyerap informasi dari pimpinan PKS
Papua sebelum turun ke tengah-tengah konstituennya.
tersebut dimanfaatkan oleh Kotouky untuk melaporkan perkembangan agenda
pembelaan masyarakat di parlemen sekaligus menyerap informasi dari pimpinan PKS
Papua sebelum turun ke tengah-tengah konstituennya.
Kotouky
menyampaikan bahwa dirinya ditempatkan oleh Fraksi PKS di posisi yang sesuai
dengan harapannya, yakni di Komisi II. Komisi ini yang salah satunya membidangi
masalah pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, dinilainya sangat sesuai
dengan visinya yang ingin terus mengawal jalannya otonomi khusus di Papua agar
daerah ini bisa mengejar ketertinggalannya dari daerah-daerah lain. Menurutnya,
saat ini di sejumlah daerah di Papua perkembangannya sangat pesat terutama di
daerah pesisir, namun tidak demikian dengan daerah pedalaman dan pegunungan. Kotouky
berharap keberadaannya di parlemen bisa mengawal otonomi khusus ini agar bisa mempersempit
jurang pembangunan antara daerah pesisir dan pedalaman Papua.
menyampaikan bahwa dirinya ditempatkan oleh Fraksi PKS di posisi yang sesuai
dengan harapannya, yakni di Komisi II. Komisi ini yang salah satunya membidangi
masalah pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, dinilainya sangat sesuai
dengan visinya yang ingin terus mengawal jalannya otonomi khusus di Papua agar
daerah ini bisa mengejar ketertinggalannya dari daerah-daerah lain. Menurutnya,
saat ini di sejumlah daerah di Papua perkembangannya sangat pesat terutama di
daerah pesisir, namun tidak demikian dengan daerah pedalaman dan pegunungan. Kotouky
berharap keberadaannya di parlemen bisa mengawal otonomi khusus ini agar bisa mempersempit
jurang pembangunan antara daerah pesisir dan pedalaman Papua.
Kotouky juga
bercerita bagimana ia telah menjadikan kantornya sebagai rumah kedua bagi warga
Papua yang mengadu ke Jakarta. Hampir setiap hari ada saja tamu yang berasal
dari Papua ingin bertemu dengan dirinya. Kotouky pun selalu menyediakan waktu
untuk mendengar aspirasi mereka yang datang.
bercerita bagimana ia telah menjadikan kantornya sebagai rumah kedua bagi warga
Papua yang mengadu ke Jakarta. Hampir setiap hari ada saja tamu yang berasal
dari Papua ingin bertemu dengan dirinya. Kotouky pun selalu menyediakan waktu
untuk mendengar aspirasi mereka yang datang.
Sementara
itu, Ketua DPW PKS Papua, Ichwanul Muslimin menyampaikan rasa bahagianya bisa
mengantarkan warga asli Papua untuk duduk di Parlemen. Ichwanul menyampaikan
bahwa saat ini Muhammad Yudi Kotouky adalah satu-satunya perwakilan PKS dari
Papua, sehingga bisa dikatakan bahwa Kotouky adalah corong PKS Papua di level
nasional. Ichwanul pun memesankan agar Kotouky bisa membawa nama baik PKS Papua.
itu, Ketua DPW PKS Papua, Ichwanul Muslimin menyampaikan rasa bahagianya bisa
mengantarkan warga asli Papua untuk duduk di Parlemen. Ichwanul menyampaikan
bahwa saat ini Muhammad Yudi Kotouky adalah satu-satunya perwakilan PKS dari
Papua, sehingga bisa dikatakan bahwa Kotouky adalah corong PKS Papua di level
nasional. Ichwanul pun memesankan agar Kotouky bisa membawa nama baik PKS Papua.
Pasca
pertemuan yang berlangsung pada Selasa (16/12/2014) itu, Kotouky langsung
bertolak untuk blusukan ke Nabire dan Dogiyai, dua kabupaten yang lekat dengan
dirinya. Di Nabire yang merupakan tanah tempat kelahirannya, ia dikenal oleh
masyarakat sebagai salah satu pendiri Pondok Pesantren Assaptia. Sementara, di
Dogiyai ia dikenal sebagai Pembina Masyarakat Muallaf. Bahkan, masyarakat Papua
telah sejak lama berhubungan dengan Kotouky. Pasalnya, rumahnya di Bogor seolah
telah menjadi rumah kedua bagi masyarakat Papua yang berkunjung ke Jabodetabek
dan sekitarnya. Ia telah menyiapkan bangunan yang terdiri dari banyak kamar
yang kapan pun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Papua yang membutuhkan tempat
tinggal.
pertemuan yang berlangsung pada Selasa (16/12/2014) itu, Kotouky langsung
bertolak untuk blusukan ke Nabire dan Dogiyai, dua kabupaten yang lekat dengan
dirinya. Di Nabire yang merupakan tanah tempat kelahirannya, ia dikenal oleh
masyarakat sebagai salah satu pendiri Pondok Pesantren Assaptia. Sementara, di
Dogiyai ia dikenal sebagai Pembina Masyarakat Muallaf. Bahkan, masyarakat Papua
telah sejak lama berhubungan dengan Kotouky. Pasalnya, rumahnya di Bogor seolah
telah menjadi rumah kedua bagi masyarakat Papua yang berkunjung ke Jabodetabek
dan sekitarnya. Ia telah menyiapkan bangunan yang terdiri dari banyak kamar
yang kapan pun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Papua yang membutuhkan tempat
tinggal.
