Muhammad Yudi Kotouky (3 dari kanan) ketika melakukan kunjungan ke Dogiyai, Papua |
Sepuluh anggota DPR RI asal daerah pemilihan Papua berencana membentuk
kaukus untuk merespon banyaknya persoalan di Papua yang belum
tertangani. Salah satu masalah yang sedang mengemuka adalah
pembangkangan Freeport untuk tidak membangun smelter di Papua.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Yudi Kotouky. Menurut Yudi kaukus
tersebut akan diresmikan pada Jumat (06/02/2015) pekan ini.
“Ini agar bisa merespon permasalahan warga lebih cepat, tidak hanya
tergantung dari pihak lain,” ungkap Yudi, Senin (02/02/2015).
Dalam banyak masalah di Papua, menurut Yudi, masyarakat masih belum dilibatkan dalam menanganinya.
“Misalnya masalah Freeport yang sekarang sedang ramai-ramainya
dibicarakan, tapi masyarakat kurang dilibatkan. Masih banyak masalah
lain yang tidak tertangani. Kita ingin lebih berperan dalam masalah
Papua,” tegasnya.
Yudi menilai bahwa keuntungan dari Freeport lebih banyak dinikmati
pemerintah pusat. Sementara masyarakat dan wilayah Papua justru
tertinggal dan tidak diperhatikan.
Dia makin tidak mengerti rencana Freeport yang akan membangun smelter di luar Papua. Menurutnya ini langkah tidak tepat.
“Gali sumber daya alam di tanah Papua, kenapa mau bangun smelter di luar
Papua. Mestinya di Papua juga smelternya. Kalau mau bangun di luar
Papua, Freeport harus ditutup saja,” pungkas Yudi. (ts)