Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menggelar maulid Nabi Muhammad SAW, di Kantor DPP PKS, Kamis (7/1/2016). Penyelenggaraan digelar bersama Majelis Rasulullah, komunitas cinta Rasulullah terbesar di Ibukota.
Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufrie mengatakan bulan Rabiul Awwal yang populer disebut bulan maulid oleh umat Islam Indonesia adalah bulan ekspresi kecintaan kaum Muslimin kepada baginda Rasulullah SAW.
“Baik diperingati atau tidak diperingati kelahirannya, umat Islam wajib mencintai Rasulullah SAW. Nah, penyelenggarakan acara maulid harus menguatkan cinta kita kepada baginda Rasulullah SAW,” ujar Habib Salim di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2016).
Ketua Bidang Pengembangan Umat (BPU) DPP PKS Hilman Rosyad menambahkan, bukti kecintaan kepada Nabi Muhammad SAw bisa dilakukan dengan empat cara, yaitu mengimani ajarannya, mengikuti sunahnya, mendakwahkan ajarannya, dan memperbanyak shalawat.
“Mempelajari sejarahnya, mengikuti sunnah keteladannya, dan selalu menyebut namanya dengan shalawat adalah bukti kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Maulid Nabi ini adalah salah satu medium itu semua,” tambah Hilman.
Hilman mengungkapkan, penyelenggaraan Maulid Nabi bertema “Meneladani Nabi, Membangun Negeri” akan digelar di Kantor DPP PKS pada Kamis, 7 Januari 2016 mendatang. PKS bekerjasama dengan Majelis Rasulullah dan mengundang lebih dari 50 ulama dan habaib se-Jabodetabek.
Sejumlah ormas Islam yang akan hadir di antaranya Persatuan Umat Islam (PUI), Dewan Dakwah, Mathlaul Anwar, IKADI dan ICMI.
Sementara dari PKS, Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) yang terdiri dari Ketua Majelis Syuro Habib Salim Segaf Al Jufrie, Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nurwahid, Ketua Dewan Syariah Surahman Hidayat, Ketua MPP Suharna Surapranata, Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekjen Taufik Ridho akan hadir. Seluruh anggota FPKS di DPR-RI juga dijadwalkan hadir selain pengurus DPP dan DSP PKS.
“Melalui Maulid ini kami juga ingin menguatkan semangat persatuan umat Islam. Kalau dengan Maulid perbedaan-perbedaan di tubuh umat Islam bisa dihindari, kenapa tidak,” jelas Hilman