Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) melanjutkan komunikasi dan silaturahim dengan
para tokoh bangsa. Kali ini dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, di
Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Keadilan Sejahtera (PKS) melanjutkan komunikasi dan silaturahim dengan
para tokoh bangsa. Kali ini dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, di
Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman
menegaskan di awal kepengurusan DPP PKS 2015-2020, salah satu agenda
utamanya adalah silaturahim kepada tokoh-tokoh bangsa.
menegaskan di awal kepengurusan DPP PKS 2015-2020, salah satu agenda
utamanya adalah silaturahim kepada tokoh-tokoh bangsa.
“Tujuan silaturahim adalah menimba pengalaman dan bertukar pandangan tentang persoalan kenegaraan,” kata Sohibul.
Dalam rombongan tersebut Sohibul Iman
didampingi oleh Ketua Fraksi PKS MPR RI Tb. Sunmanjaya, Sekretaris
Fraksi PKS DPR RI Sukamta, Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan
Keluarga Wirianingsih dan Ketua DPP PKS Bidang Pekerja, Tani dan Nelayan
Ledia Hanifa Amalia.
didampingi oleh Ketua Fraksi PKS MPR RI Tb. Sunmanjaya, Sekretaris
Fraksi PKS DPR RI Sukamta, Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan
Keluarga Wirianingsih dan Ketua DPP PKS Bidang Pekerja, Tani dan Nelayan
Ledia Hanifa Amalia.
Doktor lulusan Jepang ini mengaku salah
satu tema pembicaraan adalah soal ekonomi nasional. “Mulai dari cadangan
devisa, investasi portofolio, suku bunga hingga masalah UKM,” cetus
mantan rektor Universitas Paramadina ini.
satu tema pembicaraan adalah soal ekonomi nasional. “Mulai dari cadangan
devisa, investasi portofolio, suku bunga hingga masalah UKM,” cetus
mantan rektor Universitas Paramadina ini.
Isu terhangat soal langkah meredam
ekstrimisme dan pematangan demokrasi tak luput dari pembicaraan yang
berlangsung akrab tersebut. “Termasuk soal pemberantasan korupsi dan
peran keluarga bagi perbaikan bangsa. Juga persoalan munculnya
radikalisme dan bagaimana kita menangkalnya, ” tuturnya.
ekstrimisme dan pematangan demokrasi tak luput dari pembicaraan yang
berlangsung akrab tersebut. “Termasuk soal pemberantasan korupsi dan
peran keluarga bagi perbaikan bangsa. Juga persoalan munculnya
radikalisme dan bagaimana kita menangkalnya, ” tuturnya.
Pembicaraan masalah regional dan
internasional serta peran Indonesia di dalamnya juga menjadi satu
bahasan khusus dalam pertemuan tersebut.
internasional serta peran Indonesia di dalamnya juga menjadi satu
bahasan khusus dalam pertemuan tersebut.
“Intinya persoalan kebangsaan dan sifatnya jangka panjang ,” pungkasnya.