Bidang Perempuan dan Ketahanan
Keluarga (BPKK) DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Papua menggelar kegiatan
Peningkatan Kapasitas Konsultan Keluarga se-Papua di Hotel Sahid Papua,
Jayapura (4/2/2018). Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan ini ialah dua
trainer sekaligus penulis buku-buku best seller nasional yaitu Bapak Cahyadi
Takariawan dan Ibu Ida Nurlaila.
Keluarga (BPKK) DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Papua menggelar kegiatan
Peningkatan Kapasitas Konsultan Keluarga se-Papua di Hotel Sahid Papua,
Jayapura (4/2/2018). Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan ini ialah dua
trainer sekaligus penulis buku-buku best seller nasional yaitu Bapak Cahyadi
Takariawan dan Ibu Ida Nurlaila.
Ketua BPKK DPW PKS Papua, Lina
Marlina, ST menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan para konsultan keluarga dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam
membantu menyelesaikan permasalahan keluarga kader dan masyarakat pada umumnya
di daerah tugasnya masing-masing.
Marlina, ST menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan para konsultan keluarga dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam
membantu menyelesaikan permasalahan keluarga kader dan masyarakat pada umumnya
di daerah tugasnya masing-masing.
Ketua BPKK PKS Papua, Lina Marlina, ST |
“Permasalahan keluarga yang
dihadapi para kader dan masyarakat di daerah semakin beragam, sehingga mau
tidak mau sebagai seorang konsultan keluarga harus terus meningkatkan keilmuan
dan kapasitasnya agar semakin terampil dalam mendampingi penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi tersebut,” ungkap Lina Marlina.
dihadapi para kader dan masyarakat di daerah semakin beragam, sehingga mau
tidak mau sebagai seorang konsultan keluarga harus terus meningkatkan keilmuan
dan kapasitasnya agar semakin terampil dalam mendampingi penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi tersebut,” ungkap Lina Marlina.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW
PKS Papua, drh. Whenty Suliastiningati kegiatan ini direncanakan sejak bulan
Oktober tahun lalu, namun baru terealisasi kali ini. Menurutnya, bapak Cahyadi
Takariawan bukanlah orang baru bagi Papua, sebab beliau pernah menjadi Ketua
Wilayah Indonesia Timur DPP PKS yang salah satunya membawahi Papua pada
beberapa periode kepengurusan sebelumnya.
PKS Papua, drh. Whenty Suliastiningati kegiatan ini direncanakan sejak bulan
Oktober tahun lalu, namun baru terealisasi kali ini. Menurutnya, bapak Cahyadi
Takariawan bukanlah orang baru bagi Papua, sebab beliau pernah menjadi Ketua
Wilayah Indonesia Timur DPP PKS yang salah satunya membawahi Papua pada
beberapa periode kepengurusan sebelumnya.
Wakil Ketua DPW PKS Papua, drh. Whenty Suliastiningati |
“Saat ini, Pak Cahyadi tidak masuk
di struktur BPKK pusat, tapi beliau betul-betul berkeinginan untuk
berkontribusi dalam bidang BPKK, khususnya untuk konsultan keluarga ini. Di
mana beliau adalah aktivis Jogja Family Centre (JFC) yang telah terbiasa
bergelut dalam masalah konseling keluarga sekaligus beliau juga adalah penulis
terkenal dengan serial Wonderfull Family-nya, dan bahkan sempat menjadi
Kompasioner favorit di tahun 2014 lalu,” ungkap Whenty Suliastiningati.
di struktur BPKK pusat, tapi beliau betul-betul berkeinginan untuk
berkontribusi dalam bidang BPKK, khususnya untuk konsultan keluarga ini. Di
mana beliau adalah aktivis Jogja Family Centre (JFC) yang telah terbiasa
bergelut dalam masalah konseling keluarga sekaligus beliau juga adalah penulis
terkenal dengan serial Wonderfull Family-nya, dan bahkan sempat menjadi
Kompasioner favorit di tahun 2014 lalu,” ungkap Whenty Suliastiningati.
Alhamdulillah, kata Whenty,
beliau bisa hadir di tengah-tengah kita dan bersedia berbagi berbagai ilmu dan
pengalaman bagi para konsultan keluarga di Papua ini.
beliau bisa hadir di tengah-tengah kita dan bersedia berbagi berbagai ilmu dan
pengalaman bagi para konsultan keluarga di Papua ini.
Whenty menyampaikan bahwa
Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga memiliki dua amanah yang sudah
diprogramkan secara nasional yaitu peningkatan kompetensi kader perempuan dan
ketahanan keluarga kader.
Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga memiliki dua amanah yang sudah
diprogramkan secara nasional yaitu peningkatan kompetensi kader perempuan dan
ketahanan keluarga kader.
“Itu adalah dua amanah yang
cukup berat kalau hanya dilakukan oleh BPKK, sehingga perlu sinergi dengan
bidang-bidang lain seperti Bidang Kaderisasi, sehingga amanah ini bisa
dilaksanakan dengan baik,” lanjutnya.
cukup berat kalau hanya dilakukan oleh BPKK, sehingga perlu sinergi dengan
bidang-bidang lain seperti Bidang Kaderisasi, sehingga amanah ini bisa
dilaksanakan dengan baik,” lanjutnya.
Menurut Whenty, dua amanah ini
cukup berat bahkan seperti melangit, di mana secara diri para kader perempuan dengan
perannya sebagai seorang istri maupun seorang ibu, dituntut untuk memiliki
peran yang lebih dalam masyarakatnya.
cukup berat bahkan seperti melangit, di mana secara diri para kader perempuan dengan
perannya sebagai seorang istri maupun seorang ibu, dituntut untuk memiliki
peran yang lebih dalam masyarakatnya.
“Kader perempuan dituntut
untuk bisa berperan baik dalam wilayah struktural maupun dalam wilayah kultural,
kemudian dituntut lagi bagaimana kita bisa mempertahankan keluarga ini seperti
yang telah disampaiakan Pak Cahyadi dalam tatsqif sehari sebelumnya yaitu
menjadi keluarga harmonis, keluarga-keluarga yang mempunyai ‘kelentingan tinggi’
untuk bisa tetap kokoh dalam menghadapi berbagai permasalahan,” papar Whenty.
untuk bisa berperan baik dalam wilayah struktural maupun dalam wilayah kultural,
kemudian dituntut lagi bagaimana kita bisa mempertahankan keluarga ini seperti
yang telah disampaiakan Pak Cahyadi dalam tatsqif sehari sebelumnya yaitu
menjadi keluarga harmonis, keluarga-keluarga yang mempunyai ‘kelentingan tinggi’
untuk bisa tetap kokoh dalam menghadapi berbagai permasalahan,” papar Whenty.
Artinya, kata Whenty, para
kader perempuan tidak hanya dituntut kokoh secara pribadi, namun juga bisa
tetap menebar kebaikan di tengah-tengah masyarakat. “Apalagi di tahun 2019 mendatang,
kita punya amanah besar untuk masuk 5 besar,” ungkapnya.
kader perempuan tidak hanya dituntut kokoh secara pribadi, namun juga bisa
tetap menebar kebaikan di tengah-tengah masyarakat. “Apalagi di tahun 2019 mendatang,
kita punya amanah besar untuk masuk 5 besar,” ungkapnya.
Apa yang kita lakukan saat
ini, kata Whenty, adalah sebagai mukadimah yang sangat menentukan tercapainya tujuan
besar tersebut.
ini, kata Whenty, adalah sebagai mukadimah yang sangat menentukan tercapainya tujuan
besar tersebut.
Whenty berkeyakinan bahwa
target itu bukanlah sesuatu yang melangit yang tak bisa dicapai. Jika para kader
turus bisa membina diri, anak-anak dan keluarga, dan turus memberikan kontribusi
kebaikan di tengah-tengah masyarakat dengan optimal, hal yang dianggap melangit
ini akan bisa diraih.
target itu bukanlah sesuatu yang melangit yang tak bisa dicapai. Jika para kader
turus bisa membina diri, anak-anak dan keluarga, dan turus memberikan kontribusi
kebaikan di tengah-tengah masyarakat dengan optimal, hal yang dianggap melangit
ini akan bisa diraih.
Kegiatan ini diikuti oleh 50
peserta yang merupakan Konselor Keluarga dari Kota Jayapura, Kabupaten
Jayapura, Mimika, Biak, Nabire dan Merauke. Di akhir kegiatan dilakukan ikrar
kesiapan para peserta untuk ditempatkan sesuai dengan kebutuhan struktur PKS di
tingkat kabupaten masing-masing.
peserta yang merupakan Konselor Keluarga dari Kota Jayapura, Kabupaten
Jayapura, Mimika, Biak, Nabire dan Merauke. Di akhir kegiatan dilakukan ikrar
kesiapan para peserta untuk ditempatkan sesuai dengan kebutuhan struktur PKS di
tingkat kabupaten masing-masing.
Sehari sebelumnya, pada Sabtu
(3/2/2018), kehadiran Ust Cahyadi dan Ibu Ida Nurlaila juga dimanfaatkan untuk
melaksanakan kajian dan pembekalan para keluarga dakwah di Jayapura yang
dihadiri oleh sekitar 250 orang kader.
(3/2/2018), kehadiran Ust Cahyadi dan Ibu Ida Nurlaila juga dimanfaatkan untuk
melaksanakan kajian dan pembekalan para keluarga dakwah di Jayapura yang
dihadiri oleh sekitar 250 orang kader.
Berikut foto-foto kegiatannya.
Ust. Cahyadi Takariawan sedang menyampaikan materi |
Ibu Ida Nurlaila sedang menyampaikan materi |
Tasmi’ Al-Qur’an oleh adik Hamas |
Suasana pengambilan Ikrar Konselor Keluarga untuk siap ditempatkan di masing-masing daerah |
Pesan kesan peserta diwakili oleh Bpk. H. Romen dari Mimika |
Penyerahan kenang-kenangan oleh Ust. Maddu Mallu, SE, MBA (Ketua DSW PKS Papua) |
Suasana seminar parenting bagi keluarga dakwah, Sabtu (3/2/2018) |