Dewan Pengurus Wilayah Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Papua menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil)
Pemangan Pemilu dan Launching Calon Anggota Legislatif di Hotel Gran Abe Jayapura,
Sabtu (29/9/2018).
Keadilan Sejahtera (PKS) Papua menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil)
Pemangan Pemilu dan Launching Calon Anggota Legislatif di Hotel Gran Abe Jayapura,
Sabtu (29/9/2018).
Dalam sambutannya, Ketua DPW PKS
Papua, Kusmanto, SH, MH, M.Kn menyatakan bahwa PKS siap menjalankan amanat
Muswil dengan meraih 8 kursi DPR Papua.
Papua, Kusmanto, SH, MH, M.Kn menyatakan bahwa PKS siap menjalankan amanat
Muswil dengan meraih 8 kursi DPR Papua.
“Sesuai amanat muswil kita targetkan
8 aleg Provinsi Papua, ini nanti akan identik dengan 100 anggota DPRD Kabupaten/
Kota seluruh Papua. Kalau eksisting, ada 3 anggota dewan Papua, eksisting
anggota DPRD Kabupaten/ Kota ada 50 anggota dewan se-Papua, tidak mustahil kita
akan melipatgandakan perolehan kita ini di 2019,” ungkapnya di hadapan para
peserta Rakorwil.
8 aleg Provinsi Papua, ini nanti akan identik dengan 100 anggota DPRD Kabupaten/
Kota seluruh Papua. Kalau eksisting, ada 3 anggota dewan Papua, eksisting
anggota DPRD Kabupaten/ Kota ada 50 anggota dewan se-Papua, tidak mustahil kita
akan melipatgandakan perolehan kita ini di 2019,” ungkapnya di hadapan para
peserta Rakorwil.
Pada tanggal 20 September lalu,
kata Kusmanto, kita telah ditetapkan menjadi calon anggota dewan, sesungguhnya sejak
saat itu genderang perang dalam memenangkan pemilu sudah dimulai.
kata Kusmanto, kita telah ditetapkan menjadi calon anggota dewan, sesungguhnya sejak
saat itu genderang perang dalam memenangkan pemilu sudah dimulai.
“Oleh sebab itu, pantang kita
untuk mundur, dan saya yakin saudara-saudara sudah melakukan yang terbaik untuk
memenangkan pemilu,” katanya.
untuk mundur, dan saya yakin saudara-saudara sudah melakukan yang terbaik untuk
memenangkan pemilu,” katanya.
Pada kesempatan ini, tambah
Kusmanto, kita berkumpul bersama-sama merancang kemenangan, walaupun secara
nyata bapak/ ibu di lapangan sudah melakukan terobosan-terobosan dengan
melakukan langkah-langkah konkrit untuk meraih kemenangan.
Kusmanto, kita berkumpul bersama-sama merancang kemenangan, walaupun secara
nyata bapak/ ibu di lapangan sudah melakukan terobosan-terobosan dengan
melakukan langkah-langkah konkrit untuk meraih kemenangan.
“Dalam kesempatan ini, mari kita
satukan gelombang-gelombang kemenangan dari pegunungan Papua, dari pesisir,
dari daerah-daerah rawa Merauke dan sekitarnya, mudah-mudahan kita bisa
menghantarkan kemenangan PKS, sehingga pada waktunya kita akan memekikkan
kemenangan secara bersama-sama, kita akan dilantik bersama-sama, insya Allah,”
lanjutnya.
satukan gelombang-gelombang kemenangan dari pegunungan Papua, dari pesisir,
dari daerah-daerah rawa Merauke dan sekitarnya, mudah-mudahan kita bisa
menghantarkan kemenangan PKS, sehingga pada waktunya kita akan memekikkan
kemenangan secara bersama-sama, kita akan dilantik bersama-sama, insya Allah,”
lanjutnya.
Kita sebagai kader, sebagai caleg,
kata Kusmanto, harus memancarkan wajah yang penuh optimis, penuh semangat, jangan
sebagai caleg datang ke masyarakat dengan wajah yang lesu, pucat, tidak
optimis, karena tugas kita justru bagaimana menghadirkan politik yang optimis,
politik yang menyatukan, politik yang memberikan harapan kepada masyarakat.
kata Kusmanto, harus memancarkan wajah yang penuh optimis, penuh semangat, jangan
sebagai caleg datang ke masyarakat dengan wajah yang lesu, pucat, tidak
optimis, karena tugas kita justru bagaimana menghadirkan politik yang optimis,
politik yang menyatukan, politik yang memberikan harapan kepada masyarakat.
Kusmanto juga menyinggung masalah
kekuasaan. Sebagai parpol, menurut Kusmanto, untuk mendapatkan kekuasaan itu
suatu keniscayaan, suatu keharusan, karena sebuah parpol orientasinya adalah
merebut kekuasaan.
kekuasaan. Sebagai parpol, menurut Kusmanto, untuk mendapatkan kekuasaan itu
suatu keniscayaan, suatu keharusan, karena sebuah parpol orientasinya adalah
merebut kekuasaan.
“Ketika tidak memiliki kekuasaan,
kita tidak bisa melipatgandakan khidmat kepada masyarakat, kita tidak bisa
melipatgandakan pengabdian, pelayanaan, pembelaan, kalaupun bisa pasti dengan
seadanya. Contohnya, ketika ada persoalan yang dihadapi masyarakat, dengan
kekuasaan, kita bisa membelanya melalui kebijakkan kita,” pungkasnya.
kita tidak bisa melipatgandakan khidmat kepada masyarakat, kita tidak bisa
melipatgandakan pengabdian, pelayanaan, pembelaan, kalaupun bisa pasti dengan
seadanya. Contohnya, ketika ada persoalan yang dihadapi masyarakat, dengan
kekuasaan, kita bisa membelanya melalui kebijakkan kita,” pungkasnya.