Pasca Rakernas (Rapat Kerja Nasinonal) yang dilaksanakan 2 pekan lalu (31 Januari-2 Februari 2022) PKS menetapkan beberapa hal terkait perkembangan dan evaluasi kinerja Partai selama setahun terakhir. Hasil tersebut di sosialisasikan secara zonasi, khususnya di daerah Indonesia timur, untuk mmeminimalisir bias informasi kepada seluruh anggota Partai yang tersebar baik di kota maupun kabupaten.
Dalam rangka mensuskseskan sosialisasi ini, DPW PKS Papua (19/2/2022) melaksanakan rakerwil (rapat kerja wilayah) di Hotel Sahid Entrop, Jayapura, barengi dengan kegiatan sekolah kepemimpinan partai yang telah dilaksanakan kedua kalinya selama 2 tahun terakhir.
Zonasi rakerwil yang dilaksanakan pada hari Sabtu (19/2) ini merujuk pada beberapa daerah yang diklasifikasikan sebagai tanah Tabi, mulai dari kabupaten dan Kota Jaypura sampi kabupaten sarmi, sebagai wilayah paling jauh pada zona ini.
Rakerwil PKS di Indonesia timur tidak berhenti di daerah-daerah tersebut. Sebagaimana yang disampaikan Ketua DPW Provinsi Papua (Suherman, SH), Kegiatan ini (19/2) akan dilanjutkan di pegunungan barat dan berpusat di mimika. Disusul tanggal 28 Februari 2022 di Sereri, Papua bagian utara, berpusat di Biak, kemudian 1 Maret masih di Sereri namun bertempat di Serui dan sekitarnya. Kemudian pada tanggal 4- 5 Maret akan dilaksanakan di Lapago, Pegunungan tengah dan dipusatkan di Wamena, sehingga rangakaian acara rakerwil masih akan berlanjut.
Dalam sambutannya, ketua DPW Papua (Suherman, SH) menyampaikan beberapa poin trget dari rakerwil diantaranya:
1. Memastikan tersosialisasinya semua hasil rakernas dan kesiapan bakal calon untuk pemilu 2024. Rangkaian rakerwil yang diperkirakan sampai bulan Maret 2022 ini diharapkan bisa maksimal dengan adanya supervisi penentuan bakal calon untuk pemilu serentak 2024 bagi semua DPD di 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua.
2. Zonasi- Memastikan bahwa, semua provinsi, termasuk Papua siap sukseskan verifikasi parpol 2022 dengam cara pembentukan DPD di seluruh kabupaten dan kota. Dalam laporannya, Suherman menyampaikan, Papua sudah memenuhi syarat 100% untuk pembentukan DPD, sedangkan pembentukan DPC baru tercapai 53%. Ini menunjukkan bahwa Papua yang dianggap secara geografis sangat sulit diakses, bisa mencapai target tersebut.
3. Transformasi dan kolaborasi digital menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari PKS. Dinamika global menyadarkan setiap individu bahwa transformasi digitl itu bukan pilihan namun sebuah tuntutan dan keharusan.
Ketua DPW Papua menyampaikan, “ kami meyakini, transformasi digital adalah bagian yang tidak terpisahkan dr struktur kita, oleh karenanya hal ini menjadi sesuatu yang perlu kita perjuangkan”
Himbauan ini mengharuskan semua anggota, tokoh politik yang berafiliasi dengan PKS, serta pejabat publik untuk aktif bersosialisasi di dunia maya. Tidak menutupi kemungkinan, dengan tingginya interaksi antar warga di dunia maya, akan meningkatkan elektabilitas partai atau individu yang bersangkutan.
Realisasi transformasi digital ini meruapakan yang pertama oleh sebuah Partai di indonesia. Mulai dari e-voting untuk Pemira (Pemilu Raya) PKS, penerapan e-KTA, e-library dan lain-lain.
“Diantara semua Partai baru PKS, yang serius dalam menyikapi transformasi digital dengan dilangsungkannya e-voting saat pemira, e-KTA, bahkan ada e-library, untuk mengakses buku dan informasi-informasi terbaru” jelasnya.
4. Hasil rakerwil menyesuaikan dengan kondisi daerah masing, karena tidak bisa disamakan setiap DPD di Papua memiliki kultur dan lingkungan yang sama. Dalam artian pemanfaatan transformasi digital, tidak semua kabupaten/ kota memiliki kesempatan yang sama, sehingga butuh berkolaborasi dengan para tokoh adat, agama, dan beberapa tokoh berpengaruh lainnya
Terlepas dari poin yang disampaikan, dimana ekspansi digital sudah menjadi bagian bagi hidup masyarakat, khususnya di Papua, Ketua DPW juga mengingatkan akan pentingnya Kolaborasi. Kolabirasi, menurutnya, adalah suatu wujud kesiapan kita sebagai kader Partai untuk memenangkan dan merealisasikan target-target saat ini. Siapapun mereka, mukai dr tokoh masyarakat sampai orang terkenal di dunia maya, harus tetap di temui dan diajak berdiskusi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka mau bergerak bersama kita untuk mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan keberagaman yang ada baik pada negara kita maupun PKS sendiri. (BAT)