Kunjungan BPKK PKS Biak Numfor kepada Mama Selvi, seorang tokoh aktivis peduli HIV/AIDS. |
Dalam memeringati hari Ibu, Dewan Pengurus Daerah (DPD)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Biak Numfor berkesempatan mengunjungi
dua orang tokoh perempuan hebat di bidangnya masing-masing, awal pekan lalu. Kunjungan
yang dipimpin langsung oleh ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga
(BPKK) DPD PKS Biak Numfor,Parsih, S.Sos ini membawa banyak inspirasi dari
kedua tokoh tersebut.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Biak Numfor berkesempatan mengunjungi
dua orang tokoh perempuan hebat di bidangnya masing-masing, awal pekan lalu. Kunjungan
yang dipimpin langsung oleh ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga
(BPKK) DPD PKS Biak Numfor,Parsih, S.Sos ini membawa banyak inspirasi dari
kedua tokoh tersebut.
Menurut Parsih, kunjungan kepada tokoh-tokoh perempuan
ini adalah bentuk apresiasi atas aktivitas mereka selama ini.
ini adalah bentuk apresiasi atas aktivitas mereka selama ini.
“Dalam rangka hari ibu, kami mengagendakan untuk
mengunjungi tokoh-tokoh perempuan hebat di bidangnya masing-masing. Kegiatan
ini adalah sebagai bentuk apresiasi atas aktivitas mereka yang laur biasa.
Selain menjadi ibu di keluarganya masing-masing, ternyata mereka juga
memberikan karya terbaiknya bagi masyarakat,” ujarnya.
mengunjungi tokoh-tokoh perempuan hebat di bidangnya masing-masing. Kegiatan
ini adalah sebagai bentuk apresiasi atas aktivitas mereka yang laur biasa.
Selain menjadi ibu di keluarganya masing-masing, ternyata mereka juga
memberikan karya terbaiknya bagi masyarakat,” ujarnya.
Kunjungan pertama dilakukan kepada Mama Selvi, seorang
tokoh aktivis peduli HIV/AIDS, Senin (14/12/2015). Keprihatinannya terhadap sikap diskriminasi
yang dilakukan sebagian masyarakat kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
mendorongnya untuk tampil menjadi salah satu aktivis Komisi Penanggulangan AIDS
Daerah (KPAD) Biak Numfor.
tokoh aktivis peduli HIV/AIDS, Senin (14/12/2015). Keprihatinannya terhadap sikap diskriminasi
yang dilakukan sebagian masyarakat kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA)
mendorongnya untuk tampil menjadi salah satu aktivis Komisi Penanggulangan AIDS
Daerah (KPAD) Biak Numfor.
Ibu yang sangat ramah menyambut pengurus PKS Biak Numfor
ini bercerita banyak mengenai aktivitasnya. Menurutnya, saat awal terjun di
bidang yang satu ini, banyak orang yang menganggapnya aneh dan penuh resiko.
Namun seiring dengan sejumlah kegiatan yang dilakukannya bersama rekan-rekannya
di KPAD Biak Numfor, banyak pihak yang justru mengapresiasinya.
ini bercerita banyak mengenai aktivitasnya. Menurutnya, saat awal terjun di
bidang yang satu ini, banyak orang yang menganggapnya aneh dan penuh resiko.
Namun seiring dengan sejumlah kegiatan yang dilakukannya bersama rekan-rekannya
di KPAD Biak Numfor, banyak pihak yang justru mengapresiasinya.
Banyak kegiatan yang bisa dilakukannya sebagai bentuk
kepedulian kepada permasalahan HIV/AIDS ini. Bukan hanya memberikan konseling
kepada para ODHA, ia juga aktif memberikan penyuluhan rutin ke berbagai lapisan
masyarakat agar mereka sadar bagaimana cara-cara menghindarkan diri dari
HIV/AIDS. Menurutnya cara yang paling utama untuk menghindari HIV/AIDS adalah
dengan cara menanamkan nilai-nilai agama yang kuat sejak di rumah sehingga
seorang anak akan memiliki rambu-rambu dalam pergaulan keseharian. Ia juga
menitik beratkan pada faktor kesetiaan seorang suami kepada istrinya dan
sebaliknya sebagai upaya paling ampuh menghindarkan virus mematikan ini.
kepedulian kepada permasalahan HIV/AIDS ini. Bukan hanya memberikan konseling
kepada para ODHA, ia juga aktif memberikan penyuluhan rutin ke berbagai lapisan
masyarakat agar mereka sadar bagaimana cara-cara menghindarkan diri dari
HIV/AIDS. Menurutnya cara yang paling utama untuk menghindari HIV/AIDS adalah
dengan cara menanamkan nilai-nilai agama yang kuat sejak di rumah sehingga
seorang anak akan memiliki rambu-rambu dalam pergaulan keseharian. Ia juga
menitik beratkan pada faktor kesetiaan seorang suami kepada istrinya dan
sebaliknya sebagai upaya paling ampuh menghindarkan virus mematikan ini.
Pemikiran, jiwa, perasaan keibuannya menjadikan banyak
ODHA yang tadinya seolah sudah kehilangan harapan hidup menjadi bersemangat
kembali. Mereka seolah bangkit dengan satu kesadaran hidup yang dianugerahkan
Tuhan harus dihargai dengan membuat karya yang positif dan berusaha tidak
menularkan penyakitnya kepada orang lain.
ODHA yang tadinya seolah sudah kehilangan harapan hidup menjadi bersemangat
kembali. Mereka seolah bangkit dengan satu kesadaran hidup yang dianugerahkan
Tuhan harus dihargai dengan membuat karya yang positif dan berusaha tidak
menularkan penyakitnya kepada orang lain.
Kunjungan kepada Tokoh Pendidikan
Kunjungan kedua dilakukan kepada seorang tokoh pendidikan
di Biak Numfor, Dra. Eterda Waropen, Selasa (15/12/2015). Ibu yang akrab disapa
Mama Eti ini telah menjadi guru sejak tahun 1967, beberapa tahun setelah
kembalinya Papua ke pangkuan NKRI. Bahkan saat itu provinsi ini masih bernama
Irian Barat.
di Biak Numfor, Dra. Eterda Waropen, Selasa (15/12/2015). Ibu yang akrab disapa
Mama Eti ini telah menjadi guru sejak tahun 1967, beberapa tahun setelah
kembalinya Papua ke pangkuan NKRI. Bahkan saat itu provinsi ini masih bernama
Irian Barat.
Kunjungan BPKK PKS Biak Numfor kepada seorang tokoh pendidikan di Biak Numfor, Dra. Eterda Waropen |
Banyak cerita inspirasi yang dibagikan Mama Eti kepada
para pengurus BPKK PKS Biak Numfor untuk memajukan dunia pendidikan di Tanah
Papua, khususnya di Biak Numfor. Ia menyatakan bahwa menjadi seorang pendidik
haruslah mengajar dengan penuh cinta kasih dan keikhlasan. Dengan cinta kasih,
para siswa akan dapat bertumbuh sempurna menjadi apa yang dicita-citakan.
Selain itu, para siswa yang sebenarnya adalah para pemimpin di masa depan ini, akan
bisa menangkap karakter yang baik ini yang akan bermanfaat bagi mereka saat
memimpin dan menjalani profesinya kelak.
para pengurus BPKK PKS Biak Numfor untuk memajukan dunia pendidikan di Tanah
Papua, khususnya di Biak Numfor. Ia menyatakan bahwa menjadi seorang pendidik
haruslah mengajar dengan penuh cinta kasih dan keikhlasan. Dengan cinta kasih,
para siswa akan dapat bertumbuh sempurna menjadi apa yang dicita-citakan.
Selain itu, para siswa yang sebenarnya adalah para pemimpin di masa depan ini, akan
bisa menangkap karakter yang baik ini yang akan bermanfaat bagi mereka saat
memimpin dan menjalani profesinya kelak.
Mama Eti sebenarnya telah pensiun dari profesinya sebagai
guru beberapa tahun lalu, namun karena semangat mendidiknya yang dinilai luar
biasa, hingga kini ia tetap diminta untuk menjadi salah satu pengajar di
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Elisabeth yang berada di lingkungan gereja
Elisabeth, salah satu gereja terbesar di Biak Numfor.
guru beberapa tahun lalu, namun karena semangat mendidiknya yang dinilai luar
biasa, hingga kini ia tetap diminta untuk menjadi salah satu pengajar di
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Elisabeth yang berada di lingkungan gereja
Elisabeth, salah satu gereja terbesar di Biak Numfor.
Diakhir kunjungan, pengurus PKS pun memberikan bingkisan
kepada kedua tokoh itu sebagai bentuk apresiasi atas karya mereka di tengah
warga masyarakat selama ini. Teruslah berkarya mama Papua, ibu Indonesia hebat.
kepada kedua tokoh itu sebagai bentuk apresiasi atas karya mereka di tengah
warga masyarakat selama ini. Teruslah berkarya mama Papua, ibu Indonesia hebat.