Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengukuhkan kepengurusan Forum
Komunikasi Masyarakat Tatar Sunda Pangumbaraan (Formas Sunda Ngumbara)
untuk 2 wilayah di Papua, yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat di Aula
Tonny A Rompis Kodam XVII/Cenderawaih, Jl. Polimak IV Atas, Kota
Jayapura, Provinsi Papua pada Minggu (23/8).
Dalam acara yang turut dihadiri Asisten III Setda Provinsi Papua Rosina
Lipessy ini, dilantik pula kepengurusan Formas Sunda Ngumbara Provinsi
Papua yang diketua oleh Kajagi Kalman dan Provinsi Papua Barat Asep
Djarkasi, serta pengurus Formas Sunda Ngumbara untuk Kabupaten Jayapura,
Kota Jayapura, Kabupaten Korem, serta Kabupaten Sarmi oleh Ketua Umum
Formas Sunda Ngumbara Jaka Bandung.
Pada kesempatan ini, Gubernur Aher menyampaikan rasa bahagianya bisa
silaturahmi dan berkumpul dengan masyarakat Tatar Sunda di Papua. Ia pun
ingin masyarakat Sunda yang di Papua dan seluruh daerah tetap bisa
menjaga kerukunan, baik dengan sesama masyarakat Sunda ataupun dengan
masyarakat Papua dan lainnya.
“Kita bersaudara dan berterimakasih masyarakat Papua dapat menerima
dengan baik masyarakat Tatar Sunda di Papua,” kata Aher dalam
sambutannya.
“Kami juga berpesan kepada masyarakat Sunda dan Banten sing balalageur
sing alakur boh jeng sesama Sunda atau dengan masyarakat Papua (kami
juga berpesan kepada masyarakat Sunda dan Banten agar baik dan rukun
dengan sesama Sunda atau masyarakat Papua),” tambah Aher.
Untuk itu, pada kesempatan ini Gubernur mengajak masyarakat Sunda di
Papua agar bisa bercampur baur dengan kehidupan sosial-budaya masyarakat
Papua.
“Hadirkan akultuasi atau pembauran budaya (Sunda dan Papua) sebagai pertanda persatuan,” ajak Aher.
Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong
masyarakatnya untuk mengembara (dalam program Jabar Mengembara) atau
berpolitik biospora. Menurut Gubernur, hal ini penting untuk
mengembangkan kehidupan masyarakat Sunda agar lebih maju.
“Kita mendorong masyarakat untuk bisa menerapkan politik biospora,
supaya masarakatnya mengembara ke berbagai belahan dunia manapun dan
dihidupkan di daerah-daerah baru,” pungkas Gubernur.
Sementara itu, Ketua Unum Formas Sunda Ngumbara Kang Jaka Bandung
mengatakan, bawha ada ratusan ribu masyarakat Sunda di Papua dengan
berbagai latar belakang profesi.
“Belum terdata resmi, warga Sunda ada di Papua ada ratusan ribu. Dengan
adanya ini (Formas Sunda Ngumbara) kita bersatu dan harus jadi satu,”
tutur Jaka dalam sambutannya.
Jaka pun ingin masyarakat Sunda harus merubah kebiasaan untuk memiliki
keberanian untuk percaya diri dan berani berkompetisi dalam berbagai
hal, dengan merubah jargon yang awalnya “mangga tipayun (silahkan
duluan) menjadi “punten kapayunan (permisi duluan).
Acara deklarasi dan pengukuhan ini, turut dihadiri pula oleh Asisten
Personil Kodam XVII/Cenderawasih Tatang Subarna serta jajarannya, Wakil
Bupati Kerom, serta ribuan masyarakat sunda yang ada di wilayah Papua
dan Papua Barat. (SeputarJabar)